Minggu, 21 Agustus 2011

Apakah Ada Hakku?

Apakah boleh jika aku berkata "jangan pergi!!" ?

Apakah ada hakku untuk memintamu tetap tinggal disini?

Apakah dirimu memang akan tetap tinggal jika aku meminta?

Apakah permintaanku itu yang selama ini kau tunggu?




Kalaupun mau aku bisa bilang "jangan pergi", tapi yang terucap hanya "semoga yang terbaik untuk semua".

Memangnya mau bilang apa lagi, belum ada hakku untuk itu.

Kalaupun aku bilang "jangan pergi", kamu mungkin hanya akan menjawab "nanti, Insya ALLAH akan tiba waktunya".

Ya, memangnya mau bilang apa lagi, belum sampai waktu kita untuk itu.



Pernah kamu perhatikan kenapa matahari dan bulan berjalan menurut jalurnya masing-masing? Bergantian? Ya, karena ada ALLAH Subhanahu wa Ta'ala yang sudah mengaturnya, dan juga mengatur hidup kita.
Sama seperti matahari dan bulan yang baru akan muncul ketika sudah waktunya, bahagia itu pun juga baru akan muncul jika sudah waktunya. Jangan minta dipercepat, jangan minta diperlambat, Sesungguhnya hanya ALLAH yang Maha Tahu apa dan kapan yang terbaik akan terjadi untuk kita.


Sabar :)
Mungkin kamu yang disana bisa lebih sabar dari aku, mohon bimbingannya :) :)

Rabu, 17 Agustus 2011

Aku Ingin Mencintaimu Karena ALLAH


♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena sifatmu yang ceria

menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini

tapi kemudian aku bertanya

bila keceriaan itu kelam dirundung duka

seberapa muram cintaku kan ada?





♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena ramah hatimu

memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu

tapi kemudian aku bertanya

Apabila keramahan itu tertutup kabut prasangka

seberapa mampu cintaku memendam praduga?



♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena cerdasnya dirimu

membuatku yakin pada putusanmu

tapi kemudian aku bertanya

ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua

seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharapmu?




♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena kemandirian yang kau miliki

menyematkan rasa bangga ku yang mengenalmu

tapi kemudian aku bertanya

jika di tengah itu rasa manjamu tiba menyeruak

seberapa cintaku tetap bersamamu?




♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena tegarnya sikapmu

menambatkan rasa kagum pada kokohnya pertahananmu

tapi kemudian aku bertanya

andai ketegaran itu rapuh diterpa badai

seberapa kuat cintaku bertahan?




♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena pengertian yang kau berikan

menumbuhkan ketenangan karena kepercayaan yang kau tanam

tapi kemudian aku bertanya

kelak pengertian itu tertelan oleh ego sesaat

seberapa ku mampu mengerti cinta ini?



♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena luasnya danau kesabaranmu

menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu

tapi kemudian aku bertanya

mungkin kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku

seberapa besar cinta mampu memaafkan?





♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena karena keteguhan imanmu

yang benderang mengantarkan cahaya

tapi kemudian aku bertanya kala iman itu jatuh menurun

seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?




♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena kau yang tlah kupilih

sebagai cinta yang kan kupegang sepanjang hayat

tapi kemudian aku bertanya,ketika hati ini tergoncang

seberapa mantap cinta ini tuk tetap setia?

Andai sejuta alasan tak cukup

untuk membuat cinta ini tetap bersama dirimu

maka biar kupinta satu alasan tuk menjaga cintaku..




♥♥`*•.¸¸.•*♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.•* ♥♥`*•.¸¸.• ♥♥`

Aku ingin mencintaimu karena Allah..

karena Dia kan selalu ada tuk menjaga

maka cintaku kan tetap utuh dan setia

hingga kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu

karena cintaku berpulang pada-Nya..



Repost : http://www.facebook.com/media/set/?set=a.248756791804625.76775.230529740293997&type=1

Ketika Dia Mencinta

Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokaatuh...

بِسْــــــ...ــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

ღ☆ღ*♥♫•*¨*•♫ღ☆ღ*♥♫•*¨*•♫ღ☆ღ

Buat semua kaum akhwat dan ikhwan:
Dia...
Diaa..

Tidak seperti kebanyakan yang lainnya, mengumbar cintanya. Dia bahkan tak pernah mengungkapkan isi hatinya. Bukan karena takut, tapi karena dia tak mau membuat orang yang dicintainya masuk kedalam cinta berkalang dosa.

Dia.. ketika mencintai...
Maka cukuplah dia dan Allah yang tau.
Bukan berarti tak berani, tapi karena dia yakin Allah akan memberikan yang terbaik buatnya.

Dia...
Yang menjaga cintanya dalam ketaQwaan dan kesabaran sampai waktu yang dijanjikan tiba.
Dia...
Diam dalam muhasabah cintanya.
Dia...
Trpkur dalam khusyuk do'anya.

"Ya Robb...Sesungguhnya rasa ini bagian dari nikmat-Mu.
Jaga hati kami agar tak menjadikannya sebagai maksiat kepada-Mu.
Ya Robb.. Jika Engkau berkenan menjadikan pasangan jiwa kami, jaga hatinya untuk kami sampai ikatan halal mempertemukan.

Namun ya Robbi,
Jika diia bukan milik kami, gantilah dengan yang lebih baik darinya.
Yang akan menjadi penentram jiwa kami, teman dalam perjuangan kami menuju-Mu.
Yang ketika kami melihatnya, mengingatkan kepada-Mu.
Ya Robbi, Izinkan kami menjadi Fathimah dan 'Ali yang menjaga cintanya sampai akaD menghalalkan."



Repost : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=268451493168488&set=a.268450429835261.80556.230529740293997&type=1&ref=nf

Imam Kita Seperti Apa ya?


Seorang sahabat tiba-tiba berkata kepada saya, "aku ingin menikah". Saya jadi berfikir tentang pernikahan, berusaha memahami tentang kata 'menikah'. 

Kalau boleh saya analogikan, menikah itu ibaratnya kita sholat berjamaah di masjid.

Kalau kita mau pergi sholat jamaah di masjid kan tujuannya ibadah. Jadi harusnya tidak masalah siapapun imamnya. Tidak kita liat dari fisik, jabatan, materi, dan sebagainya.Yang menjadi imam adalah dia yang paling fasih bacaanya. Dan kita yakin dan percaya dialah yang paling baik agamanya sehingga dipilih menjadi imam.
Ibaratnya, kalau kita menikah kan tujuannya ibadah juga. jadi harusnya tidak masalah juga siapapun imamnya (suami). Tidak kita liat dari fisik, jabatan, materi, dan sebagainya. Siapapun yang ALLAH datangkan untuk kita, yakin dan percaya dialah yang terbaik untuk kita.
Idealnya seperti itu. Tapi faktanya, disekitar masih banyak yang mensyaratkan harta, jabatan, keturunan, rupa. Memangnya kalau cari imam sholat kita tanya dulu dia anak siapa, punya mobil berapa, pendidikannya apa. Ga kan? Harusnya mencari imam dalam keluarga juga seperti itu.

Nah, sebagai imam juga sudah seharusnya tidak memilih-milih makmum. Siapapun makmum yang datang ke masjid untuk ikut sholat berjamaah, ya harus diimami. Misalkan yang datang rombongan pengamen, rombongan ibu-ibu jualan, rombongan bapak-bapak tukang becak, selama mereka islam dan iman kepada ALLAH S.W.T ya harus diimami kan.
Diibaratkan menikah, calon imam (suami) juga tidak harus mensyaratkan harta, jabatan, keturunan, rupa dan sebagainya. Cukuplah syaratkan agamanya saja.
Sekali lagi idealnya seperti itu.

Bagi saya masih harus banyak belajar ikhlas untuk sampai pada tahap 'itu'. Rasanya masih ada keinginan untuk 'memilih'. Tapi saya yakin InsyaALLAH saya bisa, kita bisa. Selagi datangnya 'masa' itu mungkin masih lama, jadi masih ada waktu buat belajar. Tapi siapa yang tahu. Kapan waktunya bagi masing-masing kita kan sudah diatur sama ALLAH, mungkin setelah saya menulis ini, atau teman-teman membaca ini, 5 menit kemudian dilamar kan bisa saja terjadi. Makanya ayo kita mulai belajar dari sekarang. Belajar ikhlas. Menerima siapapun yang ALLAH 'pasang'kan dengan kita. Belum tentu dia yang sekarang berstatus 'pacar' nanti bisa jadi suami lho. Ingat ya! Makanya jangan pacaran layaknya udah jadi suami istri, belum muhrim tau :D. Hargai dirimu, jaga kesucianmu untuk suamimu. 

Ini cuma menurut saya lho ya, mana tau ada yang salah, CMIIW - correct me if I'm wrong, please :)

Ketika Akhwat Jatuh Cinta


"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."

Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.

Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.

Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?

Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.

Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai seorang manusia, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.

Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.

Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.


Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.

Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan ada perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridho Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.

Yang dicari walau bukan putra raja, biarlah putra Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini srikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku ridho ketetapan Illahi..

Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga ridho Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.

***

Dari note Saputro Nawamreh

Repost : http://www.facebook.com/notes/karena-wanita-ingin-dimengerti/dengarlah-suara-hatiku/185005411534660

Dengarlah Suara Hatiku


"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."

Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.

Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.

Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?

Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.

Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai seorang manusia, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.

Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.

Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.


Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.

Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan ada perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridho Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.

Yang dicari walau bukan putra raja, biarlah putra Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini srikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku ridho ketetapan Illahi..

Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga ridho Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.

***

Dari note Saputro Nawamreh

Repost : http://www.facebook.com/notes/karena-wanita-ingin-dimengerti/dengarlah-suara-hatiku/185005411534660

Minggu, 14 Agustus 2011

Kamu itu. . .

Kamu itu seperti mengganti kata "matahari" dengan kata "bintang yang tampak paling besar dibandingkan bintang-bintang lain yang bertaburan di angkasa luar". Ribet dan menimbulkan banyak persepsi. Membuat sang matahari sendiri pun kadang tak yakin kamu sedang mendefinisikan dirinya.