Rabu, 26 Oktober 2011

Konsisten Itu Susah Ya?

Susah ya buat konsisten?

Gampang? Susah? Gampang-gampang susah?

Nah loh, yang konsisten dong jawabnya, hehe. . .

Tapi sebelumnya, tahu kan artinya konsisten? Definisi konsisten menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia itu


Konsisten : tetap, selaras, sesuai; mis. perbuatan hendaknya sesuai dengan ucapan berarti kalo konsistensi ya ketetapan, keselarasan, kesesuaian.


Akhir-akhir ini banyak orang yang saya temui mulai kehilangan konsistensi mereka. Ibaratnya apa yang dulu mereka bangun sebagai batas akhirnya mereka rusak sendiri. Hilang konsistensi mereka terhadap apa yang mereka ciptakan sendiri. Dan saya, sebagai seorang yang sedang mencoba untuk konsisten meneladani mereka, merasa harus mengkhianati prinsip saya sendiri dengan tidak konsisten dan berhenti meneladani mereka. Mungkin prinsipnya yang harus diganti biar niat saya untuk 'konsisten' tetap dengan ke'konsisten'annya. Prinsip yang tadinya "Meneladani si A, si B, si C" harus diubah menjadi "Meneladani yang benar jalannya". Memang kalau bicara teladan paling baik pastilah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, tapi di samping itu kan boleh kita meneladani orang-orang yang dianggap baik di sekitar kita. Nah disitulah area bahasan saya kali ini.


Banyak orang baik yang saya temui, banyak hal baik yang mereka ajarkan kepada saya. Sadar tidak sadar, setiap mereka yang saya temui turut andil dalam perubahan diri saya yang tujuannya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi. Dari sekian banyak orang, ada beberapa yang menurut saya kepribadian mereka bisa saya contoh, prinsip-prinsip mereka, perilaku mereka menurut saya memang terpuji. Tapi yang namanya hati manusia itu mudah dibolak-balikkan, kadang ada kalanya mereka berbuat salah juga. Yang dulu mereka bilang sama saya, walaupun tersirat, "kamu jangan berbuat ini ya", akhirnya ketahuan juga mereka melakukan 'ini' tersebut. Di situlah yang saya bilang letak ketidak-konsisten-an mereka. Yah namanya juga manusia biasa, wajar kalau ada lupa, khilaf, salah.


Bukannya saya menuntut orang baik untuk selalu berbuat baik, bukannya saya menuntut mereka sebagai teladan tidak boleh berbuat salah. Lagian mereka juga sama sekali nggak tau kalau saya selama ini ngikutin mereka. Cuma anehnya ketidak-konsisten-an ini kenapa berjamaah? Saat saya lihat satu orang mulai tidak konsisten dengan ucapannya, sebutlah mas A, seperti sebuah kebetulan beruntun, mas B juga mulai berbuat yang nggak sesuai sama yang sudah diajarkan, terus mbak C juga setelah lama tidak berjumpa ternyata setelah dijumpai sudah tidak terlalu sama dengan mbak C yang dulu.


"Rasanya seperti pindah duduk dari lesehan ke kursi karena nasehat mereka-mereka tentang masuk angin lah, kotor lah, kuman lah, tapi setelah saya nurut dan duduk di kursi, tiba-tiba mereka ninggalin saya gitu aja dan malah kembali duduk lesehan".


Saya mencoba tidak su'uzon, mungkin ada alasan kuat mereka kembali duduk lesehan, dan sesegera mungkin saya harap mereka kembali duduk di kursi.


Lain cerita, masih cerita salah satu dari orang-orang yang saya temui. Kali ini ketidak-konsisten-an saya temui di antara harapan dan perbuatan. Mungkin akan lebih mudah dipahami kalau saya buat analoginya:


Anggaplah seorang murid, selalu mengeluh kepada gurunya kalau nilainya jelek. Dan pak guru selalu bilang belajarlah, membacalah, latihan soal lah. Si murid senang dapat kunci jadi juara kelas, ternyata cuma belajar, membaca, latihan. Tapi, selesai ulangan berikutnya, si murid datang lagi dan mengeluhkan hal yang sama "Pak, nilai saya jelek". Setelah ditanya "Kamu belajar, kamu membaca, kamu latihan?". Jawabnya "Enggak pak.".


See, ibaratnya seperti itu. Merasa berat untuk melakukan hal baik, tapi sangat berharap hal baik datang kepadanya. Memang ada sesuatu yang namanya 'keberuntungan', tapi ingatlah bahwa ALLAH Maha Tahu, ALLAH Tahu mana hambaNYA yang benar-benar berusaha atau cuma speak doang. Dan kita sebagai murid nggak bisa selamanya sok innocent bilang kalo pak guru belum pernah nyuruh saya belajar, membaca, dan latihan, jadi wajar kalo nilai saya jelek.


Segala hal yang kita dapat sesuai dengan usaha yang kita buat. Segala hal yang kita lakukan akan mendapat balasan yang setimpal. Jangan minta bisa kalau nggak mau mencoba, jangan minta pinter kalau nggak mau belajar, jangan minta disenyumin kalau nggak mau senyum duluan, jangan minta ditolong kalau nggak mau menolong, jangan minta didengarkan kalau nggak mau mendengarkan.


Tentang konsisten dan ke-konsisten-an saya sendiri juga masih belajar. Baik sadar ataupun tidak sadar saya pun masih sering lepas dari ke-konsisten-an itu sendiri. Dan dengan tulisan ini bukannya saya mau menghakimi, tapi hanya ingin mengingatkan termasuk mengingatkan diri saya sendiri.

^_____^

0 komentar:

Posting Komentar